Assalamu’alaikum.. Selamat Malam..
Apa kabar
semuanya? Pasti baikkan. Malam ini saya akan nge-post review pertemuan kelima,
yaitu tentang berita. Kemarin Bu Artika menjelaskan pengertian berita, cara
mengidenttifikasi berita, sumber berita, dan nilai-nilai berita. Selain itu, bu
Artika pada pertemuan kelima juga menambahkan sedikit materi pertemuan keempat
yang tertinggal. Jadi pada saat tanggal 20 Maret 2017 pembahasan pertama adalah
tentang “Inti Prinsip Jurnalisme”.
Inti Prinsip Jurnalisme
Gelements of journalism ( Bill
Kovach & Tom Rosentiel)
1.
Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
2.
Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga masyarakat.
3.
Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verivikasi.
4.
Para wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang mereka
liput.
5.
Wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap
kekuasan.
6.
Jurnalisme harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar
publik.
7.
Jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan
relevan.
8.
Wartawan harus menjaga agar berita itu proposional dan kompheresif.
9.
Wartawan itu memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.
Mengidentifikasi berita dengan beberapa macam.
1.
Berdasarkan tempat kejadian.
a.
Berita yang diduga. (peringatan hari-hari besar, peristiwa yang
sudah dijadwalkan)
b.
Berita yang tidak diduga.
Dimana suatu peristiwa terjadi secara insidental, dan wartawan
memperoleh petunjuk (lead atau lip off) dari berbagai sember di masyarakat.
2.
Berdasarkan soal atau topik yang dicakup.
Biasanya
berita-berita ini di dalam penerbitannya dikelompokkan ke dalam berbagai rubik
di halaman tertentu.
-
Politik
-
Ekonomi
-
Pendidikan
-
Sosial
-
Budaya
-
Hiburan
-
Kriminal
-
Olahraga
-
Perkotaan
3.
Berdasarkan jarak kejadian dan publikasi.
-
Berita internasional (luar negeri)
-
Berita nasional
-
Berita regional (tingkat provinsi)
-
Berita lokal (tingkat kabupaten/kota)
4.
Berdasarkan isi berita.
-
Straight news (berita langsung) atau hard news (berita keras)
-
Soft news (berita lunak atau ringan)
-
Feature (karangan khas)
-
Comperehensive/indepth news (berita mendalam)
-
Investigative news (berita, investigasi). Laporan yang sifatnya
menuduh dan harus dengan bukti dan bisa terjadi secara bertahun-tahun.
Berita
Berita adalah
laporan yang hangat, padat, dan cermat mengenai suatu kejadian, bukan
kejadiannya itu sendiri. Sedangkan Assegaff (1991:24) mendefinisikan berita
sebagai: “laporan tentang fakta atau ide terkini, yang dipilih oleh staf redaks
suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah
karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena
ia mencakup segi-segi human interesr seperti humor, emosi, dan ketegangan.”
Dari definisi
ini, dapat dipahami bahwa tidak semua peristiwa adalah berita. Suatu peristiwa
akan menjadi berita apabila peristiwa itu dilaporkan oleh wartawan dan dimuat
di media massa. Suatu laporan peristiwa bisa simuat di media massa apabila ia
dianggap punya nilai berita (news value)
atau layak untuk diberitakan. Macam-macam news value:
1.
Penting.
Peristiwa itu
berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau yang memiliki akibat
terhadap kehidupan pembaca.
2.
Magnitude (besar). Kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti
bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian itu bersifat kolosal.
3.
Timeliness (waktu). Aktual, hangat, atau terkini, menyangut hal-hal
yang baru terjadi.
4.
Proximity (dekat). Kejadian yang memiliki kedekatan dengan pembaca,
baik secara geografis maupun emosional/psikologis.
5.
Prominence (tenar). Menyangkut hal atau orang yang terkenal atau
sangat dikenal oleh pembaca.
6.
Human interest (manusiawi). Menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh
perasaan pembaca.
Sekalipun suatu
peritia memiliki nilai berita, namun tidak secara otomatis peristiwa itu bisa
disiarkan sebagai berita. Ada satu kriteria lagi yang harus sipenuhi, yaitu:
Layak cetak (fit to print)
Tidak semua
peristiwa yang memiliki news value layak untuk dicetak, yaitu
peristiwa-peristiwa yang dinilai bisa mendatangkan keresahan atau persoalan
dalam masyarakat.
Sumber Berita
a.
Kantor berita
Menyediakan
“berita jadi”. Misalnya: Antara, Reaturs, AFP, AP, dll. Sehingga redaktul
tinggal mengutip atau menterjemahkannya. Biasanya digunakan untuk memperoleh
berita-berita luar negeri atau daerah pelosok yang tidak terjangkau wartawan.
b.
Press release dan konferensi pers
Dimana materi
utama sudah disiapkan oleh pihak lain, wartawan perlu mengolah materi tersebut
menjadi berita. Berita tersebut dapat dari sumber secara langsung.
c.
Liputan langsung
Wartawan
melakukan observasi langsung ditempat kejadian dan melakukan wawancara dengan
narasumber.
d.
Dokumentasi
Wartawan
mencari bahan-bahan dari dokumen pustaka, arsip, atau kliping berita mengenai
masalah tersebut.
Itu sedikit catatan tentang berita dari saya. Semoga
bermanfaat dan barokah buat kita semua ya. Aamiin. Tunggu postingan saya
selanjutnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar