Selasa, 21 Maret 2017

Pengertian Berita, Cara Mengidenttifikasi Berita, Sumber Berita, dan Nilai-nilai Berita.


Assalamu’alaikum.. Selamat Malam..
Apa kabar semuanya? Pasti baikkan. Malam ini saya akan nge-post review pertemuan kelima, yaitu tentang berita. Kemarin Bu Artika menjelaskan pengertian berita, cara mengidenttifikasi berita, sumber berita, dan nilai-nilai berita. Selain itu, bu Artika pada pertemuan kelima juga menambahkan sedikit materi pertemuan keempat yang tertinggal. Jadi pada saat tanggal 20 Maret 2017 pembahasan pertama adalah tentang “Inti Prinsip Jurnalisme”.

Inti Prinsip Jurnalisme 
Gelements of journalism ( Bill Kovach & Tom Rosentiel)
1.      Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
2.      Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga masyarakat.
3.      Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verivikasi.
4.      Para wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang mereka liput.
5.      Wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap kekuasan.
6.      Jurnalisme harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar publik.
7.      Jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relevan.
8.      Wartawan harus menjaga agar berita itu proposional dan kompheresif.
9.      Wartawan itu memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.

Mengidentifikasi berita dengan beberapa macam.
1.      Berdasarkan tempat kejadian.
a.       Berita yang diduga. (peringatan hari-hari besar, peristiwa yang sudah dijadwalkan)
b.      Berita yang tidak diduga.
Dimana suatu peristiwa terjadi secara insidental, dan wartawan memperoleh petunjuk (lead atau lip off) dari berbagai sember di masyarakat.

2.      Berdasarkan soal atau topik yang dicakup.
Biasanya berita-berita ini di dalam penerbitannya dikelompokkan ke dalam berbagai rubik di halaman tertentu.
-          Politik
-          Ekonomi
-          Pendidikan
-          Sosial
-          Budaya
-          Hiburan
-          Kriminal
-          Olahraga
-          Perkotaan

3.      Berdasarkan jarak kejadian dan publikasi.
-          Berita internasional (luar negeri)
-          Berita nasional
-          Berita regional (tingkat provinsi)
-          Berita lokal (tingkat kabupaten/kota)

4.      Berdasarkan isi berita.
-          Straight news (berita langsung) atau hard news (berita keras)
-          Soft news (berita lunak atau ringan)
-          Feature (karangan khas)
-          Comperehensive/indepth news (berita mendalam)
-          Investigative news (berita, investigasi). Laporan yang sifatnya menuduh dan harus dengan bukti dan bisa terjadi secara bertahun-tahun.
Berita
Berita adalah laporan yang hangat, padat, dan cermat mengenai suatu kejadian, bukan kejadiannya itu sendiri. Sedangkan Assegaff (1991:24) mendefinisikan berita sebagai: “laporan tentang fakta atau ide terkini, yang dipilih oleh staf redaks suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interesr seperti humor, emosi, dan ketegangan.”
Dari definisi ini, dapat dipahami bahwa tidak semua peristiwa adalah berita. Suatu peristiwa akan menjadi berita apabila peristiwa itu dilaporkan oleh wartawan dan dimuat di media massa. Suatu laporan peristiwa bisa simuat di media massa apabila ia dianggap punya  nilai berita (news value) atau layak untuk diberitakan. Macam-macam news value:
1.      Penting.
Peristiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau yang memiliki akibat terhadap kehidupan pembaca.
2.      Magnitude (besar). Kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian itu bersifat kolosal.
3.      Timeliness (waktu). Aktual, hangat, atau terkini, menyangut hal-hal yang baru terjadi.
4.      Proximity (dekat). Kejadian yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional/psikologis.
5.      Prominence (tenar). Menyangkut hal atau orang yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca.
6.      Human interest (manusiawi). Menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca.
Sekalipun suatu peritia memiliki nilai berita, namun tidak secara otomatis peristiwa itu bisa disiarkan sebagai berita. Ada satu kriteria lagi yang harus sipenuhi, yaitu:
Layak cetak (fit to print)
Tidak semua peristiwa yang memiliki news value layak untuk dicetak, yaitu peristiwa-peristiwa yang dinilai bisa mendatangkan keresahan atau persoalan dalam masyarakat.

Sumber Berita
a.       Kantor berita
Menyediakan “berita jadi”. Misalnya: Antara, Reaturs, AFP, AP, dll. Sehingga redaktul tinggal mengutip atau menterjemahkannya. Biasanya digunakan untuk memperoleh berita-berita luar negeri atau daerah pelosok yang tidak terjangkau wartawan.
b.      Press release dan konferensi pers
Dimana materi utama sudah disiapkan oleh pihak lain, wartawan perlu mengolah materi tersebut menjadi berita. Berita tersebut dapat dari sumber secara langsung.
c.       Liputan langsung
Wartawan melakukan observasi langsung ditempat kejadian dan melakukan wawancara dengan narasumber.
d.      Dokumentasi
Wartawan mencari bahan-bahan dari dokumen pustaka, arsip, atau kliping berita mengenai masalah tersebut.
Itu sedikit catatan tentang berita dari saya. Semoga bermanfaat dan barokah buat kita semua ya. Aamiin. Tunggu postingan saya selanjutnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar