Rabu, 14 Juni 2017

Selalu Bersyukur Dalam Keterbatasan

Assalamu’alaikum..
Kali ini saya akan memposting pertemuan pada tanggal 27 Mei 2017. Naaah, pertemuan kali ini dilaksanakan di Taman Bungkul, Surabaya. Pertemuan kali ini kita di suruh untuk mengamati lalu mewawancarai yang ada di taman bungkul. Hasil dari wawancara saya sebagai berikut,

Selalu Bersyukur Dalam Keterbatasan
Sambil berjalan menawarkan dagangannya kepada beberapa orang yang duduk, ibu itu bertunduk layu menggendong keranjang bawaannya. Memakai krudung jadul berwarna merah muda dan memakai baju berwarna hijau yang lusuh.
Paini (47) warga Benowo, Surabaya. Seorang penjual pecel semanggi khas Surabaya selama 3 tahun. Ia berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya beserta kedua anaknya. Setiap hari ia berjualan di sekeliling Taman Bungkul dari pukul 11.30 WIB-23.30 WIB.
Tak lama kemudian, seorang ibu-ibu berteriak “Bu, pecel satu ya. Yang pedas”. Terdengar suara tersebut ibu Paini langsung berhenti  sambil tersenyum dan ia bergerak cepat menurunkan keranjang bawaannya. Dengan cekatan ia mengaduk bumbu pecel untuk menyiapkan pesanannya.
Ibu Paini tak pernah patah semangat untuk berjualan salah-satu makanan khas Surabaya itu. Meskipun banyak pesaing yang berjualan makanan yang lagi tren jaman sekarang. Bahkan, ia tidak pernah mengeluh dengan penghasilan yang ia peroleh. Meskipun penghasilan setiap hari maksimal 150.000 rupiah dan itu belum dikurangi modal.

“Sebenernya saya mau jualan yang lain seperti mereka. Tapi gimana lagi gak ada modal. Yaudah jualan seadanya aja. Mungkin ini rejeki yang saya peroleh dari sang Pencipta. Pokoknya saya sudah berusaha semampu saya. Untuk urusan cukup atau tidaknya untuk biaya sehari-hari itu tergantung kitanya mengelolah uang. Yang terpenting kita harus terus bersyukur agar kita bisa menikmati hidup sepenuhnya.” Ujar ibu dua anak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar