Senin, 20 Februari 2017

Pandangan Pertama Jurnalistik

          Tepat di hari Senin, di mana aku awal masuk kuliah di semester dua dan kembali beraktifitas lagi setalah dua bulan berlibur. Bagiku hal ini terlalu berat karena kembali lagi berangkat kuliah pukul 05.00 pagi. Di kampus, aku bertemu dengan dosen baru, teman baru, dan mata kuliah baru. Mata kuliah baru kali ini  adalah jurnalistik. Yaaa, memang jurnalistik adalah hal yang biasa bagi orang-orang, tapi bagiku itulah sesuatu tantangan baru karena aku tidak terlalu menyukai dengan hal-hal berbau dengan menulis dan berkarya. Dan juga menurutku tak ada hubungannya jurnalistik dengan jurusan prodi yang aku ambil.
Awal masuk kuliah mata kuliah jurnalistik aku telat beberapa menit, untung saja dosennya baik hati langsung mempersilahkan aku duduk dan mengikuti perkuliahan. Dosennya begitu antusias dan penuh semangat menjelaskan tentang jurnalistik. Teman-temanku dengan tenang mendengarkan mata kuliah jurnalistik , begitu pula dengan diriku. Beberapa menit kemudian, mulailah pembagian kelompok dengan berhitung. Dan dimana dosen telah memberikan tugas untuk mewawancarai sekitar kampus. Bagiku itu adalah hal yang sangat membosankan. Tapi bagaimana lagi, itu adalah kewajiban seorang mahasiswa.
            Seiring berjalannya waktu, aku menjalankan tugas yang diberikan dosen. Aku dan teman-teman sekelompok berdiskusi untuk menemukan tema. Tak lama kemudian tema telah datang dari salah satu temanku. Akhirnya kita langsung datang ke sanggar Hastasa. Aku tak berani menemui karena di sanggar hampir seluruhnya laki-laki. Akhirnya aku membarikan diri. Aku mulai mewawancarai satu-persatu. Ternyata mata kuliah jurnalistik adalah hal yang sangat menyenangkan. Karena aku bisa mendapatkan informasi semua tentang Hastasa, kalau dijaman sekarang lebih terkenal dengan sebutan “kepo”.
            Mata kuliah jurnalistik tak seburuk yang aku fikirkan. Ternyata mata kuliah jurnalistik menyenangkan. Selain dapat tugas mewawancarai aku mendapatkan tugas membuat blog. Tugas kedua ini aku sangat suka karena suruh mengisi blog jadi serasa curhat di media sosial. Hihi. Sedikit-demi sedikit, seiring berjalannya waktu aku jadi menyukai jurnalistik karena bisa berkarya. Meskipun awalnya berkarya adalah hal tak begitu aku sukai, tetapi berkarya adalah aku bisa meluapkan isi hatiku. Terima kasih Ibu Dosen telah memperkenalkan aku dengan “Jurnalistik” J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar